Login via

Perintah Kaisar Naga novel Chapter 2451

Bab 2451 Hati manusia adalah yang paling menakutkan 

Dave yang melihat itu tidak bisa mengabaikannya begitu saja, dia langsung mengabaikan Guru Tori yang menghadangnya dan menjentikkan jari tangan kanannya, sebuah cahaya keemasan langsung melesat ke arah monster siluman itu! 

Roar… 

Monster siluman yang terkena cahaya keemasan itu seketika mengaum dan langsung jatuh ke tanah 

dan mati! 

Dengan kekuatan Dave sekarang, melawan monster siluman dengan kekuatan seperti ini hanya perlu melambaikan tangannya! 

Monster siluman sudah mati, sementara gadis itu perlahan-lahan bangkit berdiri dengan wajah penuh keterkejutan dan kebingungan! 

“Terima…terima kasih…” 

Gadis itu berterima kasih pada Dave dengan tak takut! 

Sementara di saat ini, tidak jauh dari sana mulai terdengar suara gemuruh’ dan raungan marah, bahkan disertai dengan guncangan keras! 

“Gawat, sejumlah besar monster siluman sudah mengarah ke sini, ayo cepat pergi…” 

Guru Tori merasakan guncangan keras itu dan berkata sambil mengernyitkan keningnya! 

“Gadis kecil, kamu juga segera pergilah, sejumlah besar monster siluman sudah mengarah ke sini…” 

Dave berpesan kepada gadis itu dan setelah selesai bicara dia hendak pergi bersama dengan Guru Tori! Namun gadis itu malah berbalik dan meraih monster siluman yang sudah mati itu dengan sepasang tangannya, berusaha keras untuk membawa pergi monster siluman itu! 

Dapat dilihat kalau gadis itu berusaha keras untuk melakukannya, dia menggertakkan giginya dan menggendong mayat monster siluman itu lalu berjalan selangkah demi selangkah! 

Dave yang melihat hal itu sangat bingung, dia tidak mengerti mengapa gadis itu tidak melarikan diri dan malah membawa serta mayat monster siluman itu? 

“Gadis kecil, segera tinggalkan mayat monster siluman itu dan kaburlah, kalau tidak sejumlah besar monster siluman itu akan mengejarmu.” 

Dave berkata pada gadis itu! 

Namun gadis itu tidak mengucapkan sepatah kata pun, dia berusaha keras melangkah ke depan dan tubuhnya sudah basah kuyup oleh keringat dan darali 

Merasakan sejumlah besar monster siluman yang semakin mendekat, Dave benar-benar tidak tega melihat gadis itu dimakan oleh monster siluman begitu saja, dia langsung melangkah maju dan menarik satu tangan gadis itu dan melompat hingga melesat ratusan meter jauhnya! 

1/3 

09:13 Wed, Feb 28 B. 

Bab 2451 Hati manusia adalah yang paling menakutkan 

Daye yang membawa gadis itu pergi hingga ratusan meter jauhnya baru berhenti dan Guru Tori menatap Dave dengan ekspresi tidak senang! 

“Kamu anak ini, mengapa rela mengorbankan nyawa hanya demi mayat monster siluman?” 

Kenari melangkah maju dan menegur gadis itu! 

Gadis itu melihat sikap Kenari yang galak dan menggigit bibirnya, tatapannya tampak penuh teraniaya dan pada akhirnya mulai menangis! 

Hal ini membuat Kenari seketika tercengang dan sedikit tidak tahu harus berbuat apa! 

“Saya menginginkan mayat monster siluman ini karena ingin menukarnya menjadi koin spiritual dan memberikan perawatan medis pada nenekku, nenekku sedang sakit kalau bukan karena itu saya juga tidak akan datang sendiri ke pegunungan ini untuk berburu monster siluman.” 

Gadis itu menangis dengan sangat sedih! 

“Gadis kecil, jangan menangis lagi ya, kamu tinggal di mana, kami akan mengantarmu pulang!” 

Dave melihat gadis kecil itu menangis dengan sangat sedih bahkan mempertaruhkan nyawanya untuk berburu monster siluman agar neneknya bisa berobat, memutuskan untuk mengantar gadis ini pulang 

ke rumah! 

“Rumahku tidak jauh dari sini, ada di Desa Batu!” 

Gadis kecil itu berkata sambil menunjuk ke arah barat! 

“Baik, kalau begitu kita pergi sekarang!” Dave berkata lalu melirik Kenari : “Guru Kenari, kamu yang gendong mayat monster siluman ini.” 

“Kenapa harus saya?” Kenari tercengang! 

“Siapa suruh kamu menakutinya sampai membuatnya menangis, tentu saja kamu yang gendong…” 

Dave berkata sambil tersenyum! 

Kenari memutar matanya dan hanya bisa mengulurkan tangannya lalu mengangkat mayat monster siluman itu! 

Comments

The readers' comments on the novel: Perintah Kaisar Naga