Login via

Perintah Kaisar Naga novel Chapter 2567

Bab 2567 Pemborosan 

“Jelas-jelas hanya omong kosong, bagaimana mungkin sebutir pil obat dapat menyembuhkan penyakit yang begitu parah!” 

Ketua Klan Bacchus mencibir. 

“Kamu tidak bisa menyembuhkannya, itu berarti kemampuan pengobatanmu buruk, kamu terlalu bodoh…” 

Dave berkata lalu berjalan ke halaman dan mengeluarkan Tungku Petani Surgawi dari dalam Cincin Penyimpanan! 

Saat Ketua Klan Bacchus melihat Dave mengeluarkan Tungku Petani Surgawi, dia seketika tercengang, matanya menatap lurus pada Tungku Petani Surgawi milik Dave! 

Namun Kaisar Siluman Arkeus dan Tetua Sergio tidak mengerti, jadi saat mereka melihat Dave mengeluarkan Tungku Petani Surgawi mereka tidak menunjukkan perubahan ekspresi apa pun, tapi karena Dave dapat mengeluarkan sebuah tungku obat dari ruang kosong begitu saja berarti Dave memiliki benda semacam Cincin Penyimpanan! 

Dapat memiliki benda seperti itu juga sudah termasuk luar biasa di Alam Surgawi, mengingat jenis barang penyimpanan seperti itu membutuhkan penerapan teknik sihir spasial. 

Dave meletakkan Tungku Petani Surgawi di bawah tatapan kerumunan orang, lalu kemudian dia mengeluarkan Herba Bangau Ilahi! 

Saat Dave mengeluarkan Herba Bangau Ilahi, Ketua Klan Bacchus mengernyitkan keningnya dan langsung melompat ke arah Dave! 

Di sampingnya, Kaisar Siluman Arkeus yang melihat hal ini juga langsung turun tangan untuk menghentikan Ketua Klan Bacchus! 

Dengan adanya Kaisar Siluman Arkeus, dia tidak mungkin membiarkan siapa pun menyerang Dave! 

“Ketua Klan Bacchus, apa yang kamu lakukan?” 

Kaisar Siluman Arkeus bertanya dengan wajah muram! 

“Herba Bangau Ilahi, itu adalah Herba Bangau Ilahi, mengapa Herba Bangau Ilahi bisa ada di tangan orang ini?” 

Ketua Klan Bacchus berteriak dengan keras! 

Kaisar Siluman Arkeus menatap Dave, dia tidak tahu mengapa Dave memiliki Herba Bangau Ilahi, tapi Putri Tamara tahu namun dia tidak mengatakan apa pun! 

“Mengapa saya tidak boleh memiliki Herba Bangau Ilahi? Lantas Herba Bangau Ilahi ini milik keluargamu?” 

Dave bertanya balik pada Ketua Klan Bacchus! 

1/3 

09:06 Mon, Apr 8 

Bab 2567 Pemborosan 

43% 

Ketua Klan Bacchus menggelengkan kepalanya : “Bukan milik keluargaku.” 

“Karena bukan milik keluargamu, lalu apa urusannya denganmu? Saya memungut Herba Bangau Ilahi ini di jalanan.” 

Dave sengaja memprovokasi Ketua Klan Bacchus! 

Saat ini Ketua Klan Bacchus sudah memaki Sarbin dan Tirta kedua muridnya itu di dalam hatinya, mereka diutus olehnya untuk memetik Herba Bangau Ilahi, tapi sekarang Herba Bangau Ilahi malah jatuh ke tangan orang lain! 

“Kamu menggunakan Herba Bangau Ilahi untuk memurnikan pil obat untuk menyembuhkan penyakit gadis itu, jelas-jelas merupakan pemborosan, saya bisa menggunakan tanaman obat lain untuk ditukarkan denganmu, apakah boleh?” 

Ketua Klan Bacchus bertanya pada Dave! 

Dia ingin menggunakan tanaman obat lainnya untuk ditukar dengan Herba Bangau Ilahinya Dave, karena bagaimana pun menggunakan tanaman dewa seperti itu untuk menyembuhkan seorang gadis biasa, sungguh pemborosan! 

Namun siapa sangka Dave hanya mencibir: “Dibandingkan dengan sebuah nyawa, ini tidak lebih dari sekedar tumbuhan biasa, tidak ada yang disebut pemborosan…” 

Setelah selesai bicara, Dave langsung melemparkan Herba Bangau Ilahi ke dalam Tetua Pedang, lalu diikuti dengan jentikan tangannya dan sebuah nyala api spiritual langsung menari-nari di ujung jarinya dan Dave kemudian melemparkan api spiritual itu ke dalam Tungku Petani Surgawi! 

“Pemborosan, sungguh pemborosan, sebenarnya kamu tahu cara memurnikan pil obat atau tidak? Bagaimana bisa kamu memurnikan Herba Bangau Ilahi seperti itu…” 

Ketua Klan Bacchus yang melihat teknik pemurnian Dave seketika merasa tertekan dan memukul- mukul dadanya! 

Dia tidak pernah melihat pemurnian pil obat seperti ini, dia benar-benar takut pemurniannya akan gagal pada akhirnya dan Herba Bangau Ilahi itu akan berubah menjadi abu! 

“Saya bisa atau tidak, apa urusannya denganmu? Barang ini juga milikku, terserah saya bagaimana saya ingin memurnikannya!” 

Comments

The readers' comments on the novel: Perintah Kaisar Naga